1. Displacement sensor
Sensor Displacement atau Proximity memanfaatkan efek Eddy current dengan menginjeksikan gelombang sinusoida frekwensi tinggi (sekitar 3 MHz) sebagai gelombang pembawa (carrier). Sensor displacement jenis ini dinamakan "Non contact pick-up".
Displacement sensor |
Karena sensor ini tidak bersentuhan langsung dengan benda yang diukur getarannya maka tidak timbul gesekan dan terhindar dari keausan. Getaran benda yang diukur, misalnya poros mesin yang berputar. akan mengakibatkan jarak poros terhadap sensor getaran yang dipasang pada suatu titik yang diam, misalnya pada rumah bautalan, akan selalu berubah-ubah dan akibatnya mengubah juga besarnya energi efek Eddy current yang memodulasi gelombang
pembawa
2. Velocity sensor
Dalam pengukuran vibrasi banyak digunakan sensor velocity baik untuk pengukurannya sendiri, maupun untuk balancing dan analisis karena sensor ini untuk digunakan maupun pemasangannya dapat dengan cara dipegang tangan serta memiliki output besar. Gambar berikut adalah gambar skematik konstruksi dasar sebuah sensor
velocity.
Velocity sensor |
Mass (4) dililiti oleh kumparan yang sangat halus dan ditopang oleh spring (5). Sensor
velocity ini dirancang untuk mengukur kecepatan vibrasi yang memiliki trekuensi lebih besar dari frekuensi pribadi sistem mass yang ada. Oleh karena itu spring harus memiliki kekakuan yang rendah. Damping diperlukan agar tidak terjadi output yang berlebihan pada frekuensi naturalnya. Pada selubung (Pick-up case, 1) dipasang magnet tetap (6) berkekuatan tinggi.
Pada waktu sensor ini digunakan, permukaan A ditempelkan dengan kuat pada benda yang bergetar, misalnya rumah bantalan. Akibat dari getaran tersebut pick-up case (I) akan bergetar sedangkan mass system (4) relatif diam karena adanya damper (3)."Apabila konduktor digerakan didalam medan magnet, atau medan magnet digerakan menembus konduktor, maka konduktor tersebut akan menghasilkan tegangan listrik (emf)". Semakin tinggi amplitude getaran yang diukur akan semakin besar pula tegangan output detektor. Tegangan inilah yang diukur sebagai amplitude vibrasi.
3. Akselerometer sensor
Akselerometer sensor |
Gambar disamping merupakan diagram sederhana dari tipe accelerometer dengan sebuah
penguat didalamnya. Apabila tranduser ini ditempelkan pada bagian mesin yang bergetar, maka getaran mekanis tersebut diteruskan melalui Case insulator ke bahan piezoeletric, sehingga bahan tersebut mengalami tekanan sebanding dengan getarannya.
Bahan piezoelectric tersebut mempunyai kemampuan untuk menimbulkan muatan listrik sebagai respon terhadap gaya mekanis yang bekerja terhadapnya. Getaran mekanis yang menghasilkan gaya akan mengenai bahan piezoeletric dan bahan tersebut akan menimbulkan muatan listrik yang seband¬ing dengan besarnya percepatan dari getaran tersebut. Muatan listrik yang ditimbulkan oleh bahan piezoelectric tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan output velocity tranduser. Karena muatan listrik yang ditimbulkan langsung oleh bahan piezoelectric begitu kecil, maka di dalam tranduser ini dibuat rangkaian
penguat electronik untuk memperkuat muatan listrik yang dihasilkan oleh bahan
piezoelectric, tersebut. Besarnya muatan yang dihasilkan langsung oleh bahan piezoelectric biasanya dalam picocoulombs per g. Sedangkan besarnya sinyal yang dihasilkan setelah melalui penguat, mempunyai sensitivitas 50 mv per g
0 Komentar